Oleh Shabrina Manarul Firdaus
Ufuk
matahari telah menyinari bumi. Pertanda pagi telah datang di bagian belahan
bumi saat aku berpijak. Aktifitas pagipun terasa begitu sejuk dan damai. Embun
terasa di sudut dan celah-celah tumbuhan. Burung-burung kecil berkicau ria nan
elok berterbangan di atas tumbuhan. Tukang-tukang penjual mendorong gerobaknya
keliling perumahanku, meramaikan pagi yang cerah ini dan sedang menjajakan
dagangannya,
“sayuur..
sayuur..” begitulah bunyi salah satu pedagang di sekitar rumahku.
Ibuku
segera mengambil sedikit uang dan berjalan menuju pedagang sayur tersebut, tak
lupa dengan jilbab indah terjuntai di bagian kepala hingga dada sehingga
menutupinya dengan rapi.
Sedangkan
aku, aku bersiap-siap menuju sekolah. Aku bersekolah di SDN 022. Aku saat ini
sedang menduduki bangku kelas 5 SD. Saat itu, aku belum mengenal yang namanya
“jilbab” hanya melihat ibuku yang memakainya sangat elok dan cantik jika
dilihat.
Setelah
bersiap diri, aku langsung menyantap masakan ibuku tercinta. Tak pernah aku
rasakan makanan seenak makanan ibuku. Setelah selesai makan, akupun bergegas
menuju teras rumah untuk memakai sepatu sekolah. Tak lupa, ibu memberiku
sebekal makanan enak, untukku di sekolah.
Sesampainya
di sekolah, aku disapa oleh teman sekelasku yang cantik dengan memakai jilbab
putihnya itu. Entah kenapa, aku senang melihat perempuan-perempuan yang memakai
jilbab. Tapi aku sendiri belum siap untuk memakainya, karena aku belum cocok
dengan kondisi yang berbeda seperti aku lihat.
“hai
syasya !”, kata temanku.
“hai hana
!”, dengan senyum semangat aku menjawab sapaannya.
“hei !
bukannya kamu udah janji mau memakai jilbab yang kuberikan pada pagi ini ?”
“emmnn..
aku masih malu melakukannya..”, kataku dengan ragu.
“wahh..
sayang sekali.. padahal kamu terlihat lebih cantik daripada kamu tidak memakai
jilbab”, nasihat temanku.
Aku hanya
bisa terdiam, mendengar nasihat temanku itu. Entah bagaimana, aku masih belum
siap dengan kondisi yang tidak biasa aku kenakan. Aku memang orang yang susah
beradaptasi. Teman saja, hanya beberapa yang aku kenal di sekolahku. Hana
adalah teman pertama dan setia bersamaku, walaupun aku cuek dan sangat pendiam
terhadapnya, dia tak pernah mengeluh dengan pertemanan kita.
Bel
sekolah berbunyi, saatnya aku pulang ke rumah. Aku bergegas keluar dari kelas.
Dalam
perjalanan pulang, aku melihat anak kecil, umurnya kurang lebih 7 tahun. Dia
menangis di tepi jalan yang sedang aku lewati.
“huuu..huu..huu..”
, terdengar tangisan anak kecil itu.
“ada apa
dik ? mengapa kamu menangis ?” , tanyaku kepadanya.
“aku.. aku
kehilangan jilbab kak..”
“oh
begitu.. kakak belikan yang baru yaa..? ”
“tapi
jilbab itu, jilbab pertama yang diberikan ibu aku kak.. dan hanya itu
satu-satunya jilbab yang aku punya”
Aku
terdiam mendengar jawaban anak kecil itu, aku seketika teringat saat orang-orang
sekitar ku, menasihatiku hingga memberikan jilbab yang begitu indah. Dan sampai
saat ini, aku tak pernah menyentuhnya sekalipun. Sedangkan anak kecil ini,
sangat menghargai jilbab yang dikenakannya pertama kali.
Bergegas
aku memasuki rumah dan memberikan jilbabku yang masih baru kepada anak tersebut.
Teringat
kejadian tadi, aku langsung ingin memakai jilbab tanpa bertanya lagi dengan
diri sendiri maupun orang disekitarku. Aku mengambil sehelai jilbab tipis
pemberian Hana. Aku belajar memakainya hingga menutupi kepalaku.
Keesokan
harinya di sekolah, dengan percaya diri tanpa ragu lagi, aku mengenakan jilbab
nan indah ini ke sekolah. Hingga aku bertemu dengan Hana.
“waahh…
cantik sekali kamu sya ! kayak yang di tipi-tipi itu looh…” , tegur Hana dengan
semangat 45-nya.
“hehe… aku
senang kalau kamu senang han..”
Semenjak
saat itu hingga waktu memisahkan aku dan bumi Allah ini, aku tak ingin melepas
jilbab yang terjuntai indah dan melekat di kepalaku. Aku tersadar, bahwa jilbab
bukan hanya untuk menutupi, tapi juga untuk melindungi dari perbuatan-perbuatan
yang negative.
3 komentar:
Cerpen ini telah menjuarai Lomba Ceerpen di STEI SEBI looh.. dalam rangka Jilbab Day's :)
alhamdullillah :D
ihwooow.. selamaat eaahh :D
wahaha :D jadii maluu sayoo :"D
Posting Komentar