Kamis, 25 April 2013

Penantian Sang Ayah



KotaSantri.com

Tersebutlah seorang ayah yang mempunyai anak. Ayah ini sangat menyayangi anaknya. Di suatu weekend, si ayah mengajak anaknya untuk pergi ke pasar malam. Mereka pulang sangat larut. Di tengah jalan, si anak melepas seat beltnya karena merasa tidak nyaman. Si ayah sudah menyuruhnya memasang kembali, namun si anak tidak menurut.

Benar saja, di salah satu tikungan, ada sebuah mobil lain melaju kencang tak terkendali. Ternyata pengemudinya mabuk. Tabrakan tak terhindarkan. Si ayah selamat, namun si anak terpental keluar. Kepalanya membentur aspal, dan menderita gegar otak yang cukup parah. Setelah berapa lama mendekam di rumah sakit, akhirnya si anak siuman. Namun ia tidak dapat melihat dan mendengar apapun. Buta tuli. Si ayah dengan sedih, hanya bisa memeluk erat anaknya, karena ia tahu hanya sentuhan dan pelukan yang bisa anaknya rasakan.

Begitulah kehidupan sang ayah dan anaknya yang buta-tuli ini. Dia senantiasa menjaga anaknya. Suatu saat si anak kepanasan dan minta es, si ayah diam saja. Sebab ia melihat anaknya sedang demam, dan es akan memperparah demam anaknya. Di suatu musim dingin, si anak memaksa berjalan ke tempat yang hangat, namun si ayah menarik keras sampai melukai tangan si anak, karena ternyata tempat 'hangat' tersebut tidak jauh dari sebuah gedung yang terbakar hebat.

Suatu kali anaknya kesal karena ayahnya membuang liontin kesukaannya. Si anak sangat marah, namun sang ayah hanya bisa menghela nafas. Komunikasinya terbatas. Ingin rasanya ia menjelaskan bahwa liontin yang tajam itu sudah berkarat. Namun apa daya si anak tidak dapat mendengar, hanya dapat merasakan. Ia hanya bisa berharap anaknya sepenuhnya percaya kalau papanya hanya melakukan yang terbaik untuk anaknya.

Saat-saat paling bahagia si ayah adalah saat dia mendengar anaknya mengutarakan perasaannya, isi hatinya. Saat anaknya mendiamkan dia, dia merasa tersiksa, namun ia senantiasa berada disamping anaknya, setia menjaganya. Dia hanya bisa berdo'a dan berharap, kalau suatu saat Allah dapat memberi mujizat. Setiap hari jam 4 pagi, dia bangun untuk mendo'akan kesembuhan anaknya. Setiap hari.

Beberapa tahun berlalu. Di suatu pagi yang cerah, sayup-sayup bunyi kicauan burung membangunkan si anak. Ternyata pendengarannya pulih! Anak itu berteriak kegirangan, sampai mengejutkan si ayah yang tertidur di sampingnya. Kemudian disusul oleh pengelihatannya. Ternyata Allah telah mengabulkan do'a sang ayah. Melihat rambut ayahnya yang telah memutih dan tangan sang ayah yang telah mengeras penuh luka, si anak memeluk erat sang ayah, sambil berkata. "Ayah, terima kasih ya, selama ini engkau telah setia menjagaku."


---

 Sahabatku, terkadang seperti Anak itulah tingkah kita. Terkadang kita Buta dan Tuli, tidak mau sedikit pun mendengar dan melihat sekeliling kita. Tapi Allah sebagai AYAH YANG BAIK dan SETIA pada Kita. Dia selalu dengan Sabar Menuntun dan Menolong Kita.
I LIKE THIS STORY ...


Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional



Istilah-istilah dalam Perjanjian Internasional
a. Traktat (Treaty)
Secara umum treaty mencakup segala bentuk persetujuan internasional, secara khusus treaty merupakan perjanjian yang paling penting dan sangat formal dalam urutan perjanjian. Dalam bhs Indonesia treaty lebih dikenal dengan istilah perjanjian internasional.  Contoh perjanjian internasional persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara tanggal 24 Februari 1976.
b.  Konvensi (Convention)
Makamah Internasional menyebutnya international conventionsebagai salah sumber hukum internasional. Convention dan treaty sama mencakup pengertian perjanjian internasional secara umum. Convention digunakan untuk perjanjian-perjanjian multilateral. Contoh : Konvensi Jenewa th 1949 tentang Perlindungan Korban Perang, Konvensi Wina Th 1961 tentang Hubungan Diplomatik, Th 1963 tentang Hubungan Konsuler, Th 1963 tentang Perjanjian Internasional, dan Konvensi Jenewa Th 1958 tentang Hukum Laut.
c.  Persetujuan (Agreement)
Secara umum pengertian agreement mencakup seluruh jenis perangkat internasional dan biasanya mempunyai kedudukan yang lebih rendah daripada traktat dan konvensi.
d.  Piagam (Charter)
Charter digunakan sebagai perangkat internasional dalam pembentukan (pendirian) organisasi internasional. Dari istilah Magna Charta (1251). Contoh : United Nations Charter ( Piagam PBB) Th 1945.
e.  Protokol ( Protocol )
Istilah perjanjian internasional yang materinya lebih sempit daripada treaty atau convention. Hanya sebagai tambahan dari perjanjian utamanya.
f.   Deklarasi (Declaration)
Perjanjian yang berisi ketentuan umum bagi para pihak yang berjanji. Hanya berisi prinsip-prinsip dan pernyataan-pernyataan umum. Contoh : Deklarasi ASEAN (1967), Universal Declaration of Human Right (1948).
g.  Final Act
Final Act, dokumen yang berisi ringkasan laporan sidang suatu konferensi; perjanjian/ konvesi yang dihasilkan han harapan. Contoh Final Act GATT tahun 1994.
h.   Arrangement
Arrangement, perjanjian yang mengatur pelaksanaan teknik operasional suatu perjanjian induk.  Contoh Arrangement Studi Kelayakan Proyek.
i.    Modus Vivendi
Modus Vivendi, suatu perjanjian yang bersifat sementara dengan maksud akan diganti dengan peraturan yang tetap dan terperinci.
j.    Fakta (Fact)
Fakta, perjanjian internasional yang khusus.

Masa Pemerintahan SBY & Yusuf Kalla serta SBY dan Boediono dari Kesejahteraan Rakyatnya


Assalammualaikum Wr. Wb.

Nama : Shabrina Manarul Firdaus
Kelas : XII IPA 3


Massa Pemerintahan SBY & Boediono ...


Sekitar 25 mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal, Jawa Tengah, Senin, berunjuk rasa di depan kantor DPRD setempat, menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono antara lain menyejahterakan rakyat Indonesia serta menuntaskan sejumlah kasus korupsi.
Massa pengunjuk rasa melakukan orasi di depan Kantor DPRD Kota dan Kabupaten Tegal, dengan membawa spanduk bertuliskan berbagai kecaman terhadap pemerintahan SBY-Budiono yang dinilai gagal menyejahterakan rakyat dan penegakan hukum di Indonesia
Menurut juru bicara Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Tegal, Didi Kusaeri, selama dua tahun kepemimpinan SBY-Budiono kondisi kesejahteraan rakyat Indonesia semakin memprihatinkan, antara lain bidang kesehatan, pendidikan, dan hukum.
“Selama ini masih banyak warga miskin yang kesulitan mendapat jaminan kesehatan serta pendidikan yang layak, sementara kasus korupsi semakin merajalela dan tidak ada upaya penangganan yang serius, antara lain kasus Bank Century, Kementerian Tenaga Kerja, dan wisma atlet,” ujarnya.
Padahal, katanya, sekitar dua tahun lalu saat berpidato mengenai program pemerintahan,  Presiden SBY menjanjikan peningkatan rakyat merupakan prioritas utama, melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan keunggulan daya saing, pengelolaan sumber daya alam, serta sumber daya manusia.
“Namun pada kenyataannya rakyat miskin semakin kesulitan berobat dan bersekolah karena tidak mempunyai biaya, pemerintah bebas mengimpor barang tanpa memedulikan produk-produk lokal yang semakin tergusur, serta maraknya kasus tenaga kerja Indonesia yang tersiksa di negeri tetangga,” jelasnya.
Selain berorasi dan menyatakan tuntutan di depan kantor DPRD, para pengunjuk rasa juga meminta dukungan para anggota DPRD untuk memberikan rekomendasi terkait surat yang akan dilayangkan mahasiswa kepada Presiden SBY.
Menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPS Tegal, Tedi Priyono, surat untuk SBY tersebut rencananya akan dikirim paling lambat pekan depan berisi 10 perintah rakyat kepada SBY antara lain, penuntasan kasus-kasus korupsi tanpa tebang pilih, reformasi biroktrasi di semua lembaga negara, memberikan pendidikan dan kesehatan gratis, serta menghentikan impor bahan pangan.
“Surat tersebut terinspirasi oleh kasus Nazarudin sebagai tersangka koruptor berani melayangkan surat kepada SBY dan mendapat balasan, sehingga sebagai rakyat tidak perlu takut menuntut haknya untuk menagih janji presiden meskipun lewat surat,” katanya.
Ia mengatakan, jika hari ini pengunjuk rasa tidak mendapat rekomendasi dari anggota DPRD Kota dan Kabupaten Tegal, maka satu hari berikutnya massa pengunjuk rasa akan kembali mendatangi kantor DPRD, sehingga paling lambat Senin pekan depan surat tersebut telah sampai ke tangan Presiden SBY.



Masa Pemerintahan SBY & Yusuf Kalla

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPEMIMPINAN
               SUSILO BAMBANG YUDHOYONO - JUSUF KALLA
                           MENGENAI PENANGANAN MASALAH KEMISKINAN

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di 
Kecamatan Serang, Kota Serang, Propinsi Banten terhadap kepemimpinan 
nasional saat ini mengenai penanganan masalah kemiskinan melalui programprogram pengentasan kemiskinan yang telah digulirkan, ternyata masih 
banyak masyarakat yang menilai bahwa program-program tersebut kurang 
efektif karena tingkat kemiskinan masih sangat tinggi dan kesejahteraan yang 
di idam-idamkan selama ini masih belum tercapai, hal tersebut dapat dilihat 
pada jawaban-jawaban dari para responden berikut ini :
1.  Persepsi Kognitif Masyarakat Terhadap Performance Susilo Bambang       
Yudhoyono – Jusuf Kalla (SBY-JK).
Dari responden yang diteliti, tiap-tiap responden memiliki 
penilaiannya masing-masing mengenai pengenalan/ pengetahuan mereka 
terhadap pemimpin nasionalnya yang secara umum akan bermuara pada 
performance  sang pemimpin tersebut.  Secara lengkapnya dapat disimak 
pada penyajian tabel berikut ini :
   Kategorisasi variabel  Persepsi Kognitif Masyarakat Terhadap  
Performance Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla (SBY-JK)
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah               8                  8,3
2  Kurang Tinggi             31                32,3
3  Tinggi             34                35,4
4  Sangat Tinggi             23                24,0
Jumlah             96              100,0
Sumber : Data primer yang diolah
2.  Persepsi Affektif Masyarakat Terhadap Kebijakan Umum Pemerintah
Peran serta masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung 
terhadap pembangunan maupun setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh 14
pemerintah merupakan bukti dari gambaran dukungan rakyat secara riil 
kepada pemimpinnya, sehingga tujuan dari setiap kebijakan tersebut yang 
pada akhirnya akan bermuara demi peningkatan kesejahteraan rakyat akan 
dapat cepat terwujud apabila sinergi pemimpin dan yang dipimpin 
berlangsung secara kondusif. Persepsi affektif responden penelitian secara 
lengkap akan disajikan dalam tabel berikut ini :
Kategorisasi variabel  Persepsi Affektif Masyarakat
 Terhadap Kebijakan Umum Pemerintah
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah             15                15,6
2  Kurang Tinggi             42                43,8
3  Tinggi             32                33,3  
4  Sangat Tinggi               7                  7,3
Jumlah             96              100,0
Sumber : Data primer yang diolah
3. Persepsi  Evaluatif Masyarakat Terhadap Kepemimpinan dan 
Kebijakan Umum Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla.
Penilaian akhir masyarakat terhadap kepemimpinan melalui 
kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah selama mereka 
menjabat sebagai pemimpin suatu bangsa dan negara tidak serta merta 
menimbulkan kesan baik dan positif sehingga pada periode yang akan 
datang dapat terpilih lagi sebagai orang nomor satu di Indonesia.  Secara 
lengkapnya dapat disimak pada penyajian tabel berikut ini :
Kategorisasi variabel  Persepsi Evaluatif Masyarakat 
Terhadap Kepemimpinan dan Kebijakan Umum
 Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla (SBY-JK)
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah               7                  7,3
2  Kurang Tinggi             48                50,0
3  Tinggi             28                 29,2
4  Sangat Tinggi             13                13,5
Jumlah             96              100,0
Sumber : Data primer yang diolah15
4. Persepsi  Masyarakat Terhadap Kebijakan-kebijakan Penanganan 
Masalah Kemiskinan di Indonesia.
4.1.  Program BLT (Bantuan Langsung Tunai). 
Merupakan kompensasi BBM karena kebijakan pengurangan subsidi 
BBM yang selama ini banyak dinikmati oleh golongan menengah keatas 
menjadi faktor pendorong bagi pemerintah untuk mengurangi subsidi 
tersebut. Hal tersebut berdampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan 
pokok yang sangat memberatkan bagi penduduk miskin. Oleh karena itu, 
pemerintah memberikan bantuan langsung tunai kepada rumah tangga 
miskin dan hampir miskin sebesar 100.000 rupiah per bulan yang diterima 
setiap tiga bulan sekali. Untuk dapat melihat penilaian masyarakat di 
Kecamatan Serang terhadap program BLT, maka dapat dilihat pada 
penyajian tabel berikut ini :
                   Kategorisasi variabel  Persepsi Masyarakat
      Terhadap Kebijakan-kebijakan Penanganan Masalah                   
Kemiskinan di Indonesia melalui Program BLT 
                                                        (Bantuan Langsung Tunai)
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah               8                   8,3
2  Kurang Tinggi             51                53,1
3  Tinggi             32                33,3
4  Sangat Tinggi               5                  5,2      
Jumlah             96              100,0
Sumber : Data primer yang diolah
4.2.  Program P2KP (Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan).
Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan 
program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam 
penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat 
dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk  pemerintah  daerah dan 
kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan 16
kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan 
berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip 
universal Proyek P2KP menekankan pada pendekatan komunitas dan 
bertumpu pada pengembangan manusia. Untuk dapat melihat penilaian 
masyarakat di Kecamatan Serang terhadap program  P2KP, maka dapat 
dilihat pada penyajian tabel berikut ini :
              Kategorisasi variabel  Persepsi Masyarakat
                           Terhadap Kebijakan-kebijakan 
                         Penanganan Masalah Kemiskinan
                                                di Indonesia melalui Program P2KP
                                    (Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan)
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah             18                18,8
2  Kurang Tinggi             45                 46,9
3  Tinggi             26                27,1  
4  Sangat Tinggi               7                  7,3
Jumlah             96              100,0
Sumber : Data primer yang diolah
4.3.  Program Raskin (Penyediaan Beras Untuk Rakyat Miskin).
Semakin mahalnya harga beras yang merupakan makanan pokok 
penduduk sebagian besar Indonesia, menjadi perhatian utama bagi 
pemerintah untuk mengupayakan kepada masyarakat miskin agar tetap 
dapat menikmati nasi dengan harga murah dan terjamin. Oleh karena itu, 
pemerintah mengelaurkan suatu program untuk kalangan ekonomi yang 
sangat lemah, dengan kompensasi harga beras yang harganya jauh lebih 
murah dari harga pasaran dengan tujuan supaya rakyat miskin juga dapat 
menikmati beras sebagai bahan makanan pokok rakyat Indonesia dengan 
harga yang terjangkau tentunya.  Untuk melihat penilaian masyarakat 
terhadap program Raskin, maka dapat dilihat pada tabel berikut :  17
                Kategorisasi variabel  Persepsi Masyarakat
      Terhadap Kebijakan-kebijakan Penanganan Masalah Kemiskinan
                                              di Indonesia melalui Program Raskin
                                           (Penyediaan Beras Untuk Rakyat Miskin)
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah               8                  8,3
2  Kurang Tinggi             39                40,7
3  Tinggi             36                37,5
4  Sangat Tinggi             13                13,5
Jumlah             96              100,0
  Sumber : Data primer yang diolah
4.4  Program Askeskin (Asuransi Kesehatan Untuk Rakyat Miskin). 
Program Askeskin merupakan kegiatan yang baru dilaksanakan pada 
masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono  - Jusuf Kalla, yang 
diharapkan dengan adanya program tersebut, penduduk miskin bisa 
mendapatkan akses pelayanan kesehatan gratis sehingga uang yang ada 
pada mereka dapat digunakan untuk kebutuhan lain-lainnya disamping 
terjaminnya kesehatan mereka beserta  keluarganya. Untuk melihat 
penilaian masyarakat terhadap program Askeskin, maka dapat dilihat pada 
tabel berikut :  
               Kategorisasi variabel  Persepsi Masyarakat
                    Terhadap Kebijakan-kebijakan Penanganan Masalah Kemiskinan
                                        di Indonesia melalui Program Askeskin
                                        (Asuransi Kesehatan Untuk Rakyat Miskin)
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah               5                  5,2
2  Kurang Tinggi             51                53,1
3  Tinggi             30                31,3  
4  Sangat Tinggi             10                  10,4
Jumlah             96              100,0
                     Sumber : Data primer yang diolah
4.5.  Program BOS (Bantuan Oerasional Sekolah)
Dengan semakin tingginya biaya sekolah demi mengenyam pendidikan 
setinggi-tingginya, pemerintah berupaya memberikan bantuan kepada tiap-18
tiap sekolah untuk menyediakan berbagai barang-barang operasional gratis 
kepada setiap siswa, sehingga para siswa tidak lagi memikirkan biaya 
untuk kebutuhan belajarnya, mengingat harga-harga penunjang proses 
belajar pada saat ini tidak murah lagi.  Demi pengembangan pendidikan 
secara nasional, pemerintah memberikan bantuan anggaran melalui 
program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sejak tahun 2005 di setiap 
propinsi. Untuk melihat penilaian masyarakat terhadap program BOS, 
maka dapat dilihat pada tabel berikut :  
           Kategorisasi variabel  Persepsi Masyarakat
 Terhadap Kebijakan-kebijakan Penanganan Masalah Kemiskinan
                                            di Indonesia melalui Program BOS
                                               (Bantuan Operasional Sekolah)
No Kategori Frekuensi 
(Jiwa)
Persentase (%)
1    Rendah               2                  2,1
2  Kurang Tinggi             24                25,0
3  Tinggi             53                55,2
4  Sangat Tinggi             17                 17,7
Jumlah             96              100,0
Sumber : Data primer yang diolah


Sekian .. (' ▽ ' )
Wassalammualaikum Wr. Wb.
SBY dengan tanda Damainyaa :)

Kamis, 11 April 2013

¤Silent Love¤


¤Silent Love¤




Once, there was a couple who love very much each other. From the very Begining, the girl's family objected strongly on her dating this guy. Saying that it has got to do with family background & that the girl will have to suffer for the rest of her life if she were to be with him.



Due to family's pressure, the couple quarrel very often. Though the girl love the guy deeply, but she always ask him: "How deep is your love for me?"


As the guy is not good with his words, this often cause the girl to be very upset. With that & the family's pressure, the girl often vent her anger on him. As for him, he only endure it in silence.


After a couple of years, the guy finally graduated & decided to further his studies in overseas. Before leaving, he proposed to the girl: "I'm not very good with words. But all I know is that I love you. If you allow me, I will take care of you for the rest of my life. As for your family, I'll try my best to talk them round. Will you marry me?"


The girl agreed, & with the guy's determination, the family finally gave in & agreed to let them get married. So before he leave, they got engaged.


The girl went out to the working society, whereas the guy was overseas, continuing his studies. They sent their love through emails & phone calls. Though it's hard, but both never thought of giving up.


One day, while the girl was on her way to work, she was knocked down by a car that lost control. When she woke up, she saw her parents beside her bed. She realised that she was badly injured. Seeing her mum crying, she wanted to comfort her. But she realized that all that could come out of her mouth was just a sigh. She has lost her voice......


The doctors says that the impact on her brain has caused her to lose her voice. Listening to her parents' comfort, but with nothing coming out from her, she broke down.


During the stay in hospital, besides silence cry,.....it's still just silence cry that companied her. Upon reaching home, everything seems to be the same. Except for the ringing tone of the phone. Which pierced into her heart everytime it rang. She does not wish to let the guy know. & not wanting to be a burden to him, she wrote a letter to him saying that she does not wish to wait any longer.


With that, she sent the ring back to him. In return, the guy sent millions & millions of reply, and countless of phonecalls,.. all the girl could do, besides crying, is still crying....


The parents decided to move away, hoping that she could eventually forget everything & be happy.


With a new environment, the girl learn sign language & started a new life. Telling herself everyday that she must forget the guy. One day, her friend came & told her that he's back. She asked her friend not to let him know what happened to her. Since then, there wasn't anymore news of him.


A year has passed & her friend came with an envelope, containing an invitation card for the guy's wedding. The girl was shattered. When she open the letter, she saw her name in it instead.


When she was about to ask her friend what's going on, she saw the guy standing in front of her. He used sign language telling her "I've spent a year's time to learn sign language. Just to let you know that I've not forgotten our promise. Let me have the chance to be your voice. I Love You. With that, he slipped the ring back into her finger. The girl finally smiled.

Kamis, 28 Maret 2013

Kisah Jilbab Pertamaku


Oleh Shabrina Manarul Firdaus

Ufuk matahari telah menyinari bumi. Pertanda pagi telah datang di bagian belahan bumi saat aku berpijak. Aktifitas pagipun terasa begitu sejuk dan damai. Embun terasa di sudut dan celah-celah tumbuhan. Burung-burung kecil berkicau ria nan elok berterbangan di atas tumbuhan. Tukang-tukang penjual mendorong gerobaknya keliling perumahanku, meramaikan pagi yang cerah ini dan sedang menjajakan dagangannya,
“sayuur.. sayuur..” begitulah bunyi salah satu pedagang di sekitar rumahku.
 Ibuku segera mengambil sedikit uang dan berjalan menuju pedagang sayur tersebut, tak lupa dengan jilbab indah terjuntai di bagian kepala hingga dada sehingga menutupinya dengan rapi.
 Sedangkan aku, aku bersiap-siap menuju sekolah. Aku bersekolah di SDN 022. Aku saat ini sedang menduduki bangku kelas 5 SD. Saat itu, aku belum mengenal yang namanya “jilbab” hanya melihat ibuku yang memakainya sangat elok dan cantik jika dilihat.
Setelah bersiap diri, aku langsung menyantap masakan ibuku tercinta. Tak pernah aku rasakan makanan seenak makanan ibuku. Setelah selesai makan, akupun bergegas menuju teras rumah untuk memakai sepatu sekolah. Tak lupa, ibu memberiku sebekal makanan enak, untukku di sekolah.
Sesampainya di sekolah, aku disapa oleh teman sekelasku yang cantik dengan memakai jilbab putihnya itu. Entah kenapa, aku senang melihat perempuan-perempuan yang memakai jilbab. Tapi aku sendiri belum siap untuk memakainya, karena aku belum cocok dengan kondisi yang berbeda seperti aku lihat.
“hai syasya !”, kata temanku.
“hai hana !”, dengan senyum semangat aku menjawab sapaannya.
“hei ! bukannya kamu udah janji mau memakai jilbab yang kuberikan pada pagi ini ?”
“emmnn.. aku masih malu melakukannya..”, kataku dengan ragu.
“wahh.. sayang sekali.. padahal kamu terlihat lebih cantik daripada kamu tidak memakai jilbab”, nasihat temanku.
Aku hanya bisa terdiam, mendengar nasihat temanku itu. Entah bagaimana, aku masih belum siap dengan kondisi yang tidak biasa aku kenakan. Aku memang orang yang susah beradaptasi. Teman saja, hanya beberapa yang aku kenal di sekolahku. Hana adalah teman pertama dan setia bersamaku, walaupun aku cuek dan sangat pendiam terhadapnya, dia tak pernah mengeluh dengan pertemanan kita.
Bel sekolah berbunyi, saatnya aku pulang ke rumah. Aku bergegas keluar dari kelas.
 Dalam perjalanan pulang, aku melihat anak kecil, umurnya kurang lebih 7 tahun. Dia menangis di tepi jalan yang sedang aku lewati.
“huuu..huu..huu..” , terdengar tangisan anak kecil itu.
“ada apa dik ? mengapa kamu menangis ?” , tanyaku kepadanya.
“aku.. aku kehilangan jilbab kak..”
“oh begitu.. kakak belikan yang baru yaa..? ”
“tapi jilbab itu, jilbab pertama yang diberikan ibu aku kak.. dan hanya itu satu-satunya jilbab yang aku punya”
Aku terdiam mendengar jawaban anak kecil itu, aku seketika teringat saat orang-orang sekitar ku, menasihatiku hingga memberikan jilbab yang begitu indah. Dan sampai saat ini, aku tak pernah menyentuhnya sekalipun. Sedangkan anak kecil ini, sangat menghargai jilbab yang dikenakannya pertama kali.
Bergegas aku memasuki rumah dan memberikan jilbabku yang masih baru kepada anak tersebut.
Teringat kejadian tadi, aku langsung ingin memakai jilbab tanpa bertanya lagi dengan diri sendiri maupun orang disekitarku. Aku mengambil sehelai jilbab tipis pemberian Hana. Aku belajar memakainya hingga menutupi kepalaku.
Keesokan harinya di sekolah, dengan percaya diri tanpa ragu lagi, aku mengenakan jilbab nan indah ini ke sekolah. Hingga aku bertemu dengan Hana.
“waahh… cantik sekali kamu sya ! kayak yang di tipi-tipi itu looh…” , tegur Hana dengan semangat 45-nya.
“hehe… aku senang kalau kamu senang han..”
Semenjak saat itu hingga waktu memisahkan aku dan bumi Allah ini, aku tak ingin melepas jilbab yang terjuntai indah dan melekat di kepalaku. Aku tersadar, bahwa jilbab bukan hanya untuk menutupi, tapi juga untuk melindungi dari perbuatan-perbuatan yang negative.