Mencium Aroma Islam Di Inggris
Umat islam saat ini
telah banyak tumbuh dan berkembang di Negara-negara barat. Islam telah tumbuh
dan menjadi pesaing yang kuat dalam decade terakhir ini. Setiap tahunnya ada
ribuan warga Inggris yang jadi muallaf. Dalam hal ini, Annie simpson yang telah
memegang Phd dalam studi agama komparatif dan filsafat mengatakan bahwa, “Pada
saat kebebasan pribadi, seksualisasi berlebihan dan liberalism moral yang telah
merusak moral inggris, banyak orang mencari kedamaian dalam Islam”. Kepada on Islam,
Rabu (26/2)
Menurut data
pemerintah, Muslim Inggris membentuk sekitar 2,7 persen dari populasi pada
2011.
Lisa Hamilton, seorang
insinyur sipil dari Bournemouth, menjelaskan bagaimana saat dia berlibur di
Tunisia, dia dan suaminya memilih untuk memeluk Islam sebagai agama mereka. Dia
mengatakan “Islam meletakkan segala sesuatu, setiap aspek kehidupan saya berada
di bawah cahaya baru.”
Begitu pula dengan
artikel yang telah dipaparkan oleh Scott Morrison, PH. D bahwa dalam decade terakhir
Bank Konvensional di Inggris akan menumbuhkan Bank Syariah yang mendorong untuk
meningkat dan aktif dipromosikan. Pada saat yang sama Pemerintahan UK mengatur
strategi bahwa terjadi krisis ekonomi pada tahun 2007. Dalam hal ini, secara
struktur bank syariah di Inggris mirip dengan Bank Konvensional. Dengan demikian,
Dewan Syariah dari Bank Syariah dan lembaga keuangan menimbulkan tantangan
sendiri untuk Inggris dan tata Kelola perusahaan Bank Islam. Tantangan ini
mengacu pada tindakan tata kelola perusahaan yang diterapkan di Malaysia dengan
Bank Sentralnya dan Bank Negara Malaysianya.
Sehingga dalam pemegang
saham yang terjadi di Inggris sebagai teori Paradigmatis, ini termasuk
transaksi-transaksi perdagangan yang termasuk bunga atau barang yang dilarang
(seperti pornografi atau babi, alcohol, atau minuman keras lainnya). Mekanisme
kelembagaan ini diatur dengan menegakan transaksi yang terbatas yaitu oleh
dewan syariah. Mandate Dewan Syariah adalah untuk: mengevaluasi, dan menyetujui
atau menolak, kontrak dalam dokumen dan transaksi, dan untuk mengawasi semua
operasi bank, memastikan bahwa Bank sesuai dengan prinsip-prinsip hokum Islam.
Sama halnya dengan
dewan syariah dan hokum islam di Inggris, Dewan syariah adalah juru tunggal dan
eksklusif dari hokum islam dalam suatu bank islam. Itu saja yang memiliki
kekuatan untuk mengizinkan atau menghentikan transaksi atau pengenalan jenis
produk baru keuangan atas dasar agama yang dibolehkan atau tidak dibolehkan. Dewan
syariah dasarnya otonom dan dewan syariah dan tata kelola perusahaan bank islam
di inggris tanpa pengawasan.
Pembentukan hokum Bank
Syariah di Inggris yaitu sebagai Bank-Bank islam di Inggris adalah perusahaan public
dibatasi oleh saham. Mereka memiliki struktur dewan dua tingkat yang terdiri di
manajamene atas dan Dewan Syariah. Tindakan perusahaan tidak menentukan apakah
satu atau dua dewan yang diperlukan untuk sebuah perusahaan Inggris.
Begitupun juga dengan
Tata Kelola Perusahaan Bank DI Inggris, sejak tata kelola perusahaan tahun 1990
dan beasiswa tentang kerja itu telah meningkat menjadi penting, dengan tujuan
menemukan dan menerapkan cara yang lebih baik dengan perusahaan yang mengendalikan
dan mengarahkan. Sejarah baru dapat sebagai subjek yang ditelusuri melalui
suksesi komisi dan kode. Menyusul krisis ekonomi global (mulai 2007-2008), di
Inggris dan seluruh Eropa dan Amerika Serikat, memiliki topicyang memperoleh
urgensi di mata masyarakat, akademini huku, dan pemerintah (dan kebijakan
non-pemerindah) pendirian
Mengenyampingkan isu-isu
lain seputar pengenalan perbankan syariah di Inggris, dari artikel ini akan
mempertimbangkan secara khusus tantangan yang melekat dalam obsevasi dan ajudikasi
syariah di sector perbankan di Inggris.
Dengan demikian, hal
itu menjadi kelembagaan dan peraturan dasar yang mungkin bisa menjadi harmoni
dengan cara terpusat dalam satu referensi, review dan penegakan hokum. Hal ini
terlihat dari prespektif komparatif secara global yang menjadi isu perhatian di
UK dan sekitarnya tentang Tata Kelola Perusahaan dan Dewan Syariah sedang
dihadapi untuk pertama kalinya. Pihak-pihak yang berwenang dalam bank islam dan
Bankir Islam di inggris disarankan untuk belajar dari keberhasilan serta
kegagalan dari Bank dan Produk Tambahan lembaga keuangan di luar negeri,
sehingga mereka juga harus mempertimbangkan baik peluangnya dan keterbatasan
yang akan timbul oleh lingkungan nasional dan di dalam dunia ekonomi.
Sumber: Shariah Boards and the Corporate Governance of IB in the UK; Penulis Scott Morrison, PH.D.
Penulis Opini: Shabrina Manarul Firdaus, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI Jurusan Akuntansi Syariah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar